Panduan Dzikrullah

Panduan Dzikrullah

Kamis, 22 Oktober 2015

Bab_8_B_Berdzikir pada tingkat dasar





Thaa : thareqatul anfas : didalam thareqatul anfasiah cara mengamalkan thareqatnya lebih didasarkan atas hitungan nafas yang banyaknya dalam (24 jam) sehari semalam ada dua puluh delapan ribu (28,000) nafas keluar masuk turun naik.



Firman Allah ta’ala : tsumma latus-aluna yauma-idzin ‘aninna’iim (attakatsur-8)

Artinya : kemudian kamu akan diperiksa (dituntut pertanggunggan jawab) pada hari kiamat dari segala nikmat-nikmat yang telah kamu peroleh, (ingat : nafas adalah nikmat besar) dan lagi firmannya :
 

Fawailu lilqasyati quluubuhum min dzikrillahi, ulaa-ika fii dhalalimmubiini (azzumar-22),

Artinya : maka neraka wel bagi orang-orang yang keras/kusut hatinya (terkunci) daripada mengingati Allah, mereka itu adalah dalam kesesatan yang nyata sekali.

Maka tidak boleh tidak tiap-tiap nafas turun naik keluar masuk lewat hidung itu pasti akan diperaksa, dituntut dari kita pertanggungan jawab atas nikmat (nafas) itu paa hari qiamat nanti, apakah nafas dan hati itu bukan termasuk pada golongan yang kafir ataukah golongan yang sebangsa hayaqan yang kusong melompong dari…dzikrullah ataukah berisi hatinya sebagai mukmin yang ada padanya ma’rifatullah dan dzikrullah, yaitu yang tiap-tiap nafasnya di isi/dihiasi dengan dzikrullah, bergerak

Geraknya itu seolah-olah telah menamatkan/menghatamkan kitabullah yang (104) bermula kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah kepada sekalian rasul-rasulnya tu ada sebanyak (104) kitab dan semuanya itu terhimpun maknanya di dalam (Al-Quran) yang (30 zuz) berisi (6666) ayat dan seluruh maknanya itu terhimpun di dalam surat (Al-fatihah) dan makna (Al-fatihah) terhimpun  di dalam (Bismillahirrahmanirrahiim) dan makna (Bismillahirrahmanirrahiim) terhimpun maknanya kepada huruf (Ba) dan makna (Ba) yaitu Bikana makana dan bikana mayakuuna, (dengan Aku adanya yang telah ada-dan dengan Aku adalah yang akan ada). –dan makna (Ba) itu terhimpun di dalam titik (Ba) yang dibawah huruf (Ba) ..(Nuqthah) dan makna titik terhimpun kepada biniyah (bibit) yang ditanamkan oleh Allah ta’ala di dalam (Hati) hambanya, berbunyi lagi bergerak sendirinya mengucap dzikir (Allah, Allah, Allah) berkekalan berkepanjangan tiada berkeputusan.

 Dzikir Anfas





Tharekatul Anfasiyah

Maka mendawamkan dzikrullah (Allah Huu) menyertakan keluar masuk nafas yaitu : diwaktu keluar nafas di dzikirkan (Allah) sepanjang nafas keluar dihela dari pusat naik ke ubun-ubun (lathifatul kulli jasadi), maka dihimpun pada (lathifatul qalbi) kalimat hiyal ‘ulya (Allah) ini dengan bulan sampai nafas keluar habis kemudian nafas masuk seolah-olah dari awal nafas masuk yaitu dihela dari ubun-ubun kepusat : ismudz-dzat (Huu) dan sebulat mungkin dihimpun dalam pusat (johar awal) sampai bersambung lagi dengan nafas keluar sebagaimana tersebut tadi. Demikianlah terus menerus dan berkekalan adanya.

Ja = thareqatul junaidil baghdadi : yakni berdzikir siang hari , waktunya diantara matahari terbit sampai terbenamnya, di dzikirkan dengan lisan, yaitu bersumber pada suatu surat annashar, memenuhi perintah Allah subhanahu wata’ala :
 

Fasabbih bihamdika rabbika wastaghfirhu innahu kana tawabaa (annashar -3).

Artinya : maka tasbihkan (Akuilah kesucian) tuhanmu dengan bakti puji kepada tuhanmu dan bermohonlah kepada Allah (untuk dirimu dan qaummu), demi sesungguhnya Allah maha luas menerima taubat.

Surat annashar ini diturunkan dimiina ketika Nabi saw, menjalankan Haji wada’, dalam hadits yang diriwayatkan oleh bukhari dan salam dari siti ‘aisyah r.a, diterangkan bahwa setelah turunnya surat annashar ini  rasulullah saw, senantiasa membaca : 

 

Subhanallahi wabihamdihi, dan istighfarullahalu wa-atubu ilaihi, perlu pula di ingat bahwa sesudah surat inilah turunnya ayat yang terakhir : 

 

Alyauma akmaltu lakum dinukum ..dan bahwa istilah turunnya surat annashar ini sampai waktunya Nabi saw, adalah (70) hari.
Maka itu dzikrul-ayyam (dzikir harian) dirumuskan oleh syekh junaid al-baghdadi : dimulai …(subhanallah)…pada hari ahad dan pada hari sabtu…(istighfar)…dan dijalankan sekurang-kurangnya (35 hari atau 5 minggu) hal mana mengambil dari jarak antara turunnya ayat..(laqad ja-akum rasuulu min anfusikum),,,sampai waktunya Nabi saw, adalah (35) hari, dan atau (80) hari mengambil dari jumlah hari dari turunnya surat annashar sampai waktunya nabi saw,
Mengambil bilangan dari jumlah nafas kita sehari semalam keluar masuk ada (28,000) ribu, maka bilangan yang di dzikirkan tiap-tiap hari itu adalah (28,000) dibagi (7 hari) =4000 seharinya, maka jadilah kipayah dzikir ayyam sebagai berikut : (dengan lisan)

1.      hari ahad    :  Subhanallah  (4000x) disertai dengan siir pada lathifatul qalbi.
2.      hari senin   :  Alhamdulillah  (4000x) disertai dengan siir pada lathifar-ruuh.
3.      hari selasa  :  laa ilaha illalahi (4000x) disertai dengan siir pada lathifatus-siir,
4.      hari rabu    :  Allahu akbar (4000x) disertai dengan siir pada lathifatul khafi.
5.      hari kamis  :  lahaula wala quwwata illa billahi (4000x) dosertai siir pada lathifatul akhfa.
6.      hari jumah :  shalawat (4000x) disertai dengan siir pada lathifatun-nafsi ana thiqah.
7.      hari sabtu   :  istighfar (4000x) disertai dengan siir pada lathifatul kulli jasadi,

dari ayat : …fasabbih bihamdi rabbika wastaghfiruhu…. Itu terkandung adab bertaubat yaitu :
1.      akuilah kesucian tuhan.
2.      persembahkanlah bakti puji (badan, hati, nyawa),
3.      akuilah tiada tuhan selain Allah.
4.      akuilah maha agung Allah.
5.      akuilah kepapa-anmu, fakir akan pemberian Allah.
6.      akuilah hendak mematuhi perintah dan larangan Allah yang telah disampaikan oleh rasulnya,
7.      baru mohon ampunanlah.
Maka itu menjalankan dzikir harian ini sebanyak-banyaknya sepanjang masa hidup sekurang-kurangnya (35 atau 80 hari) sambil pantangan makan yang berasal dari (hayawan) maksudnya hendak meninggalkan nafsu, shifat, akhlaq, kehewanan mengambil hikmah dari ayat yang pertamanya surat annashar :

Idza jaa-a nashrullahi walfathu..artinya apabila telah datang pertolongan dari Allah dan kemenangan…apabila dikendaki datangnya pertolongan dari Allah dan keberhasilan…antara lain menjadi manusia yang utama yang tidak bershifat hayawan.
 

Miim = thareqatul muafaqah awissammaniyyati awil muhammadiyyah.

Adapun  thareqatul muafaqah ini disebut juga thareqatus-samaniyyah dan disebut juga threqatul muhammadiyyah, dan menjalankan dengan mendzikirkan asma-ulhusna yang (99) asma itu.

Bermula dihitung jumlah ‘adad huruf nama orang hendak mengamalkannya dan asma-ul husna yang diamalkannya ialah yang jumlah ‘adad hurufnya sama besarnya dengan ‘adad huruf dari orang tersebut, lalu bilangan banyaknya baca-annya itu adalah : ‘
Adad nama kali ‘adad nama, maka itu disebut : Muafaqah. Untuk mengetahui ‘adad nama yang beramal dan atau ‘adad huruf asma-ul husna, perlu diketahui ‘adad tiap-tiap hurup abjad yang (24) huruf itu sebagai berikut.




Adapun huruf-huruf tertentu dari nama-nama indonesi yang tidak ditemukan dalam (28) huruf abjad tersebut ‘adadnya adalah sebagai berikut :

Ca  = ‘adadnya sama dengan : Syin     = 300
G    = ‘adadnya sama dengan  : Qaf     = 100
Ng  = ‘adadnya sama dengan : Nuun   = 50
Ny  = ‘adadnya sama dengan : Ya        = 10

Beberapa contoh :

Nama : coco ‘adadnya sama dengan Syusyu     = 612
Nama : Gandi ‘adadnya sama dengan Qandi    = 164
Nama : Dadang ‘adadnya sama dengan Dadan = 59
Nama : saunya ‘adadnya sama dengan Sauya   = 77

Lalu carilah asma-ul husna yang ‘adad hurufnya sama jumlahnya dengan masing-masing nama tersebut, umpamanya : untuk =coco = asma-ul husna yang ‘adadnya 612 tidak terdapat, maka gabungkanlah lebih dari satu asma yang jumlah ‘adad hurufnya cocok 612, maka didapatkanlah : ya syakuura ya badii’u (526-86-612)
Dan bilangan yang mesti dihatamkan adalah ( 612-612=444537) tigaratus tujuh puluh empat ribu dan lima ratus empat puluh empat kali) dan batas waktunya menurut petunjuk dari syekh /gurunya sesampainya : lima hari puluh tujuh hari atau 40 hari atau 90 hari.
Manakala suatu jumlah ‘adad nama belum juga cocok dengan gabungan dari dua asma-ul husna, maka carilah gabungan (3) asma dan seterusnya adapun gelar-gelar didepan nama seperti : aden-tengku atau- siti pada nama wanita dan yang semacam itu lagi maka tiada turut dihitung.
Selama ber’amal maka juga disertai puasa sunah satu hari atau tiga hari atau sebanyak hari menurut jumlah hurup sekiranya pada nama orang yang bersangkutan, umpanya : paa nama coco tersebut aa huruf sukun dan berarti (3) hari perhatikanlah firman Allah ta’ala :
Walillahil asma-ul husna fad’uhu biha wadzarullahdziina yulhiduuna fii asma-ihi, sayuzzauna makanuu ya’lamuuna (al-‘araf -180)
Artinya : dan bagi Allah nama-nama yang indah, maka oleh karenanya serulah (berdu’alah) engan nama-nama itu : dan biyarkanlah orang yang mengingkari nama-nama Allah itu, mereka akan dibalas menurut apa yang mereka telah perbuat. Inilah asma-ul husna :  


Maka atas tiap-tiap segi ilmu dan kipayah thareqat dzikir selalu disamakan dengan timbang trima dari guru kepada murid yang disebut (Ijajah) berjiwa aan ridha karena allah ta’ala yang menyerahkan dan ridha karena Allah pun yang menerimanya, karena (ridha adalah puncaknya segala hukum), timbang terima mana perhatikanlah marad yang terkandung  didalam firman Allah ta’ala : waridhatu lakumul islam diinaan )alma-idah-45)
Artinya : dan kami (Allah) telah meridhai islam menjadi (Agama) kamu sekalian itulah sebagai timbang terima : allah telah menyerahkan al-islam (Ijajah) dan wajib atas kita menerimanya dengan ridha mengamalkannya apa-apa syarath syare’atnya, thareqatnya-haqeqatnya-ma’rifatnya. 


tamat






Tidak ada komentar:

Posting Komentar