Panduan Dzikrullah

Panduan Dzikrullah

Rabu, 21 Oktober 2015

BAB_14_C_ IBTIDAIYAH DZIKIR LATHOIF






Dzikir Mizan

Ini dimulai dengan mendzikirkan (Huu) diteruskan dengan mendzikirkan kalimat (nafi isbat)
  1. mula-mula dzikir (Huu) dihela dari bawah pusat (Johar awal) sampai kedalam otaq kepala  (lathifatuln-nafsi anathiqah) dengan nafas panjang satu kali sempai ada (rasa) :terada dan terlihat betul-betul, jelas ; nafas ditahandibawah pusat lalu dinaikan (dihela) ismudza-dzat (Huu)dari bawah pusat johar awal itu kedalamlathifatunnafsi anathiqah lantas dihela terus kebahu (pundak) kanan terus ke lathifatur-ruuh  tersebut masuk ke lathifatul qalbu.
  2. setelah itu diganti berdzikir terus di dalam lathifatul qabudenga kalimatul ’ulya (Allah,Allah,Allah) sehingga meresapbenar terasa dan terada menjalar keseluruh tubuh (Baqai
    billah), lalu :
  1. bergantilah dzikir dengan lisan (Laa ilaha illallah) sambil di ikuti dengan tarikan dari : (Johar awal) –lathifatunnafsi anathiqah-bahu kanan-lathifatul akhfa-lathifatul qalbu-sedemikian sehingga kalimat : nafi itsbat itu menerangi (Hati).






 
Keterangan : Dzikir dengan suratul ikhlashi didalam ‘alamul-amri yakni didalam lathif yang ke (lima) itu hendaklah di Dzikirkan dengan ayat2 suratul-ikhlashi di lazimkan hingga mendapat rasa terada dan terlihat dengan ‘ainal bashirat dan nurul iman di dalam tiap-tiap lathifah itu.

Jikalau sekiranya belum mendapat rasa terada dan terlihat kalimatul/ayat tersebut maka hendaknya tetap diteruskan dahulu pada lathifah yang bersangkutan yakni jangan pindah kedalam lathifah berikutnya.

Demikianlah dikerjakan dampai benar-benar mendapat (rasa terada dan terlihat kalimat/ayat suratul ikhlashi) itu di dalam kalimahnya lathaif tersebut.
Maka disempurnakanlah dengan cara sirru yakni dengan cara sulthani dzikri, Membaca  :
 

Qulhuwallahu ahadu, bifadhliha yarabbi latakilnii ilaa ahadu, wa idza tuhawijnii ilaa ahadu, waghninii ya rabbi ‘an kulli ahadu, yaman ilaihil mustanadi wa’alaihil mustanadi, ‘alian ‘alal’ulaa fauqal’alaa fardu shamad, munazzahu fiilmulkihi laisa lahu syariikun walaa walad, warizquhu mayassarru yajrii ‘alaa thuulil maad, yasayyidii khudbiyadii minazh-zhalamii ilaarrasyad, wanajjinii min kulli dhiiqin watakunu ya ilahal fahli bihaqqillahualsh-shamad, walam yulad walam yakun lahu kufuan ahadu,

*****Rahmat Mulyadi Taman Bima Permai Jln : Sena  III Blok A 11 Cirebon Jabar*****


Tidak ada komentar:

Posting Komentar