Panduan Dzikrullah

Panduan Dzikrullah

Rabu, 21 Oktober 2015

BAB_12_A_AJAL KESEMPURNAAN MANUSIA.



 AJAL KESEMPURNAAN MANUSIA.

Fifman Allah : tsumma innakum ba’da dzalika lamaetuma, tsumma innakum qiamati tub’atsuuna (al-mukminun-15-16)= artinya : kemudian sesungguhunya kamu sekalian sudah hidup didunia ini pasti menuju pada kematian, kemudian sesungguhnya kamu sekalian pada hari qiamat akan dibangkitkan,

gambar
1.     demikian dikuburkan dalam bumi suci semasa (tiga hari) sedang bengkak-bengkak belum ada yang musnah.



2.     dalam tujuh hari telah musnah bangunan manusia, lagi pula telah pecah perutnya.


 
3.     dalam empat puluh hari telah kehilangan  (urat,kulit, daging, tetapi tulang belulang masih utuh, rambut telah terlepas).

4.     dalam seratus hari telah menggeliat duduk, 

    
 5.     dalam ulang tahu pertama telah ruku’,
     
6.     dalam ulang tahun kedua telah sujud,
 
7.     dalam seribu hari : semua tulang telah berkumpul, segala2nya sempurna dari qudrat dzat yang maha mulya, telah tiada berasa-rasa lagi dan tidak rasa merasa lagi, tinggalkan asma Allah tada di qudrat yang maha suci,


   

PRIHAL : AJAL  KSEMPURNAAN  MANUSIA.
 

Ketahuilah : bahwasanya manusia yang sempurna itu pulang kejaman-nya sendiri sebagai diterangkan dibawah ini,yakni jikalau telah Berfijak di ‘alammya sendiri itu telah berwujud ---satu---dari itu nyawa melompat jauh pulang didalam tanazul taroqi, adalah Sebagai Berikut :
  1. Cahya turun pulang gilang gemilang kepada ‘alam insan kamil.
  2.  Budi turun pulang kepada ‘alam ajsam
  3. Rasa turun pulang kepada ‘alam misyal
  4. Rupa turun pulang kepada ‘alam arwaah
  5.  Warna turun pulang kepada ‘alam wahidiyah
  6. Bau turun pulang kepada ‘alam wahdah
  7. Angan-angan Turun Pulang Kepada ‘Alam Ahadiyah
  8. Hidup turun pulang kepada ‘Alam Insan Kamil kembali sempurna terang benderang   dari pada Qudrat Ana, .
Bermula yang sempurna dijaman khalawat dalam bumi suci sebagai berikut :
1 . Kuli
2 . Otaq
3 . Urat
4 . Tulang
5 . Rambut
6 . Daging
7 . Darah
8 . Sumsum.
Adapun saudara empat kelima pancer juga sama sempurna kepada bumi suci,
1 . Air tuban
2 . Bungkus
3 . Ari-ari
4 . Janin / Darah pengiring
5 . Pancer semuanya telah pulang sempurna kembali kepada Qudrat Ana pula :
Yang Hitam …………………………….Bernyala …………………………………………………………………..…Merah
Yang Merah  …………………..Bernyala ………………………………………………………Kuning
Yang Kuning …………………………….Bernyala ………………………….Putih
Yang Putih ------ -Bernyala ------yang Tungal pada Dzat Alah, artinya : Kulit itu bernyala daging, daging bernyala tulang,tulang itu bernyala-nya dilebur menjadi cahya yang bershifat kepada ma’rifat yang abadi, artinya : telah memusnahkan Wujudnya hamba. karena hamba itu (‘Adam- Hukumnya ), adanya hamba itu melainkan Dzattullah bercahya dan yang ada.
TAT KALA  AJAL HENDAK  SAMPAI.

Bahwasanya penglihatan orang akan mati ( Yaitu yang keluar tetkala kita hendak mati ), pada garis besarnya yang keluar dari pada Jasmani kita tatkala sakaratul maut itu : lima keadaan :
1 . tatkala datang cahya hitam, itulah yang ipanggil cahya iblis maka pujinya :  Lailaha Illallh.
2 . Dan tatkala datang cahya merah, itulah cahya yahudi namanya, pujinya : Allah-Allah-Allah .
3 . Dan takala datang cahya kuning, itulah cahya nashrani namanya pujinya : Allah Hwu-Allah Hwu-Allah Hwu.
4 . Dan tatkala atng cahya hijau, itulah cahya Jibril namanya, pujinya : Allahu Yaa Hwu-Allahu Yaa Hwu-Allahu Yaa Hwu.
5 . Dan tatkala atang cahya putih, itulah yang ipanggil cahya nuur Muhammad.s.a.w.


Maka pujinya : Masyaa Allahu kanal mu’miniina Yaa Hwu-Yaa Hwu-Yaa Hwu-Haq.
 manakala sudah habis segala rupa cahya maka adalah penglihatan yang putih bersih, sangat terang kembali jauh terbanding yang mata hari dan bulan, terangnya terus meliputi tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit dan tiada yang seumpamanya, tiada ada bandingnya, itulah yang disebut (Nurullah) menembus meliputi segala ruang tiada yang sebatasnya tiada berbayang dan tiada terbayang.
Maka lantas nyata tubuh kita laksana pinang dibelah dua, rupanya tidak sekali-kali ada bedanya serta kita pandang ada….kaful Muhammad,… dan yang tersebut tadi,….taful Muhammad….namanyapun oleh setengah ‘ulama dinamai….kalimatullah…dan kalimatu muhammad…akan tetapi manakala datang tidak seperti yang tersebut, hati-hatilah itu bukan lagi bernama …pancaindra…
Hendaknya ketika itu baik pandang kita seperti yang tersebut, itulah sebenar-benarnya yang datang kepada mati, maka itu puji jangan dilupakan,Yaa Hwu -Yaa Hwu-Yaa Hwu–Haqku-Jangan berhenti pujinya sehingga sampai hilang, jangan berhenti pujinya.

Demi Allah yang bershifat rahman rahiim, jangan syak dan diam begitulah pengajaran daripada  aulia Allah yang turun kepada guru yang mursyid, maka kita serahkanlah dengan (ridha), suka serta (ikhlash) mati kita itu, karena mati itu…(tiada)….supaya (ada)….


 Bersambung ke_12_B


Tidak ada komentar:

Posting Komentar